Teh yang kita
minum sehari-hari kebanyakan adalah teh melati atau teh hijau. Ternyata selain
dua teh tersebut masih ada jenis-jenis teh lainnya yang mempunyai beragam
manfaat, aroma dan rasa yang berbeda-beda. Berikut adalah penjelasan secara
singkat jenis-jenis teh:
1. Teh Melati
Teh Melati (Sumber foto: ilmukesehatan.info) |
Teh
Melati/Jasmine Tea, juga biasa disebut Teh Wangi. Teh ini merupakan teh yang
mudah untuk ditemui dan sudah menjadi bagian dari kehidupan kita. Teh melati
berasal dari teh hijau yang diolah lebih lanjut melalui proses penggosongan dan
pewangian menggunakan bunga melati. Seduhan teh wangi beraroma bunga yang
berkombinasi dengan rasa tehnya sendiri.
Baca juga: Teh Dandang dari Pekalongan
2. Teh Hijau
Teh Hijau (Sumber foto: lifestyle.kompas.com) |
Teh hijau
merupakan teh yang benar-benar komposisinya tidak menggunakan campuran apapun. Jenis
teh yang satu ini umum dikenal sebagai teh kesehatan, terutama dalam
melangsingkan tubuh. Selain itu, sebagian masyarakat juga percaya jika dengan
mengkonsumsi teh hijau dapat menurunkan tekanan darah tinggi. Polifenol yang
dijaga tetap utuh selama proses pengolahan, menciptakan citarasa sepat yang
kuat dan warna air seduah kuning kehijauan. Di Indonesia, teh hijau ini umumnya
diolah lebih lanjut menjadi teh wangi melati.
3. Teh Hitam
Teh Hitam (Sumber foto: hellosehat.com)
Perbedaan
karakteristik teh hitam dibandingkan teh hijau dan teh oolong adalah karena
berubahnya polifenol menjadi theaflavin dan thearubigin melalui proses
oksimatis. Kesan segar yang diperoleh dari seduhan teh hitam karena adanya
kombinasi theaflavin dan kafein. Theaflavin berperan dalam menciptakan warna
seduhan kuning kemerahan, sedangkan thearubigin merah kecoklatan. Secara garis
besar, metode pembuatan teh hitam dibagi menjadi metode orthodox dan CTC
(Cutting, Tearing, Curling).
Ada 3 grade teh hitam, dimana semakin rendah gradenya maka warna teh kering akan nampak makin merah. Hal tersebut disebabkan makin banyaknya batang dalam teh. Semakin bagus grade blacktea, maka semakin banyak komponen daun dalam teh yang ditandai dengan penampakan blacktea terlihat lebih hitam dan jika disentuh masih terasa partikel potongan daun (cenderung kasar).
Ada 3 grade teh hitam, dimana semakin rendah gradenya maka warna teh kering akan nampak makin merah. Hal tersebut disebabkan makin banyaknya batang dalam teh. Semakin bagus grade blacktea, maka semakin banyak komponen daun dalam teh yang ditandai dengan penampakan blacktea terlihat lebih hitam dan jika disentuh masih terasa partikel potongan daun (cenderung kasar).
4. Teh Oolong
Teh Oolong (Sumber foto: health.liputan6.com) |
Mungkin sebagian
masyarakat belum familiar dengan teh oolong ini. Secara fisik, penampilan
kering dari teh oolong ini berupa bulatan kecil saja. Namun ketika diseduh,
bulatan kecil tersebut akan mengembang menjadi beberapa helai daun. Teh ini
berbeda dari teh hijau yang polifenolnya masih utuh maupun teh hitam yang
polifenolnya sudah berubah menjadi zat lain. Teh oolong berada diantara kedua
teh hijau dan teh hitam, sehingga mempunyai kandungan antioksidan yang lebih
lengkap.
5. Teh Putih
Teh Putih (Sumber foto: infiline.com) |
Teh Putih atau
White Tea dibuat dari bagian pucuk teh yang masih kuncup . Disebut White Tea
karena penampakannya berwarna putih keperakan mengkilat yang berasal dari bulu-bulu
yang menyelimutinya. Teh Putih memiliki kandungan antioksidan tertinggi yang
tetap terjaga hingga menjadi white tea. Jika Anda meminum white tea yang
diseduh selama 3 menit, maka Anda akan mendapatkan rasa white tea yang lembut,
menyegarkan serta beraroma wangi. Teh putih ini merupakan teh yang
paling mahal karena hanya menggunakan pucuk daun teh saja untuk bahan
pembuatannya. Pucuk daun teh tersebut harus dipetik pada saat-saat tertentu. Setiap
pohon teh hanya menghasilkan sedikit pucuk, berbeda dengan teh lainnya yang
menggunakan daun tehnya. Itulah mengapa teh putih sangat mahal.
No comments:
Post a Comment