Mungkin bagi kebanyakan orang Indonesia belum familiar dengan jenis teh ini. Teh pu-erh banyak di produksi di Cina bagian barat terutama di distrik Yunnan. Di Indonesia teh ini masih kalah populer dengan teh lainnya seperti teh melati, teh hijau, teh hitam dan lain-lain.
|
Teh Pu-Erh |
Bahan pembuatan teh pu-erh sama seperti bahan untuk membuat teh hijau, teh oolong, dan teh hitam yaitu dari tanaman
Camellia Sinensis. Apabila teh hijau tidak melalui proses fermentasi, teh oolong difermentasi hanya sebagian, dan teh hitam sepenuhnya melalui proses fermentasi. Teh pu-erh merupakan teh setelah fermentasi, yang berarti prosesnya dengan fermentasi dan dilakukan penyimpanan yang lama di bawah suhu yang lembab.
|
Teh Pu-erh Mangkuk |
Proses produksi teh pu-erh akan memakan waktu yang sangat lama. Proses penyimpanannya bisa memakan waktu 1 tahun, 3 tahun, 15 tahun, atau bahkan sampai 50 tahun sampai bisa dikonsumsi. Rasa teh yang disimpan dalam jangka waktu yang lama harusnya lebih enak saat diminum. Akan tetapi, bisa juga berbau apek atau basi karena bakteri dan jamur apabila tidak disimpan dengan benar.
Sudah dapat dipastikan harga teh ini akan semakin mahal sebanding dengan waktu penyimpanan teh. Biasanya teh ini dikemas dalam bentuk padat dan dibentuk seperti piring, mangkuk, ataupun batu bata (kotak). Di negara asalnya teh ini sering digunakan sebagai obat, meningkatkan kewaspadaan dan untuk pemikiran yang tajam. Selain itu, teh ini sangan berguna untuk mengurangi kolesterol tinggi.
|
Teh Pu-erh Kotak |
No comments:
Post a Comment